Content is King
Bill Gates -1996
Aku sepakat dengan esai Bill Gates yang berjudul “Content is King”. Hal tersebut langsung mengingatkanku dengan salah satu content creator yang kerap kali membagikan tips dan trik seputar karier. Menurutku, akun TikTok-nya sangat fast grow up karena terbukti di bulan pertama membuat konten langsung mendapatkan seratus ribu follower. Lalu, tiga bulan kemudian, follower-nya bertambah menjadi satu juta. Bahkan, hingga saat ini terus bertambah hingga tujuh juta follower.
Hebatnya, baru satu tahun membuat konten, dia menerima penghargaan dari TikTok Awards Indonesia 2021 dalam kategori “Best of Learning & Education“. Fantastis, bukan? Terlebih, semua kontennya selalu berhasil mendatangkan ratusan ribu hingga jutaan penonton.
Hal ini seolah menjadi bukti bahwa esai Bill Gates yang ditulis pada awal perkembangan internet menjadi kenyataan. Bill Gates mengemukakan di masa mendatang sebagian uang yang dihasilkan di internet berasal dari pembuatan konten. Rasanya, pernyataan Bill Gates sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Pasalnya, kini internet dibanjiri oleh berbagai konten mulai dari konten artikel, foto, desain visual, hingga video. Secara tidak langsung, konten-konten tersebut turut andil dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam bidang creator economy.
Menurut Eric Sheridan sebagai senior equity research analyst, pada tahun 2023 pertumbuhan creator economy (sebutan untuk ekonomi di bidang content creator) bernilai hingga $250 miliar. Bahkan, pertumbuhan creator economy ini diprediksi akan terus meningkat hingga dua kali lipat pada 2027 menjadi $480 miliar.
Peningkatan ini terjadi karena semua orang dapat membuat konten alias bisa menjadi content creator. Tidak ada persyaratan khusus yang membatasinya, hanya dibutuhkan sebuah kreativitas, kemauan, dan konsistensi. Maka, tidak heran jika saat ini setidaknya ada lebih dari 207 juta content creator di seluruh dunia.
Nah, menurut survei dari Adobe, 1 dari 4 orang merupakan content creator. Kira-kira apakah kamu termasuk 1 dari 4 orang tersebut? Atau kamu hanya sebagai penikmat suguhan konten dari internet?
Yuk, coba mulai berkontribusi dalam creator economy dengan berkarya! Karena saat ini akses dan luasnya jaringan internet sudah bisa dinikmati oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Karena itu, berkreasi dan membagikan berbagai konten pun jadi lebih mudah. Menariknya, saat ini teknologi berkembang sangat pesat plus makin canggih pula. Bahkan, adanya cloud computing dapat membantu memproduksi konten dengan lebih praktis, efisien, dan fleksibel.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai cloud computing, mari kita intip pemanfaatan internet dalam kehidupan. Apakah internet sudah kita manfaatkan dengan optimal atau justru hanya dimanfaatkan untuk sekadar mencari hiburan saja?
Pengguna internet dapat digolongkan menjadi tiga kelompok. Pertama, orang yang hanya berfokus memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan hiburan. Kedua, user kreatif yang suka membuat konten dan menjadikan internet sebagai media berbagi konten. Ketiga, yaitu superuser yang menjadikan internet sebagai sarana atau alat membuat konten sekaligus media untuk sharing.
Jadi, sebenarnya kita bisa memaksimalkan internet jauh lebih bermanfaat. Selain dapat memudahkan kehidupan kita, internet juga bisa menjadi wadah untuk berbagi cerita. Karena internet tidak hanya digunakan untuk sebatas download–upload dan berbagi konten saja, melainkan kita dapat memanfaatkan kecanggihan cloud computing. Tujuannya, tentu saja untuk membantu kita dalam membuat berbagai konten dengan praktis dan efisien.
Aku yakin, teman-teman sudah tidak asing dengan cloud computing. Istilah cloud computing berasal dari kata komputasi yang berarti pemanfaatan teknologi komputer. Sementara itu, kata cloud diartikan sebagai awan. Awan memiliki arti metafora yang menjelaskan bahwa informasi dapat diakses secara remote di “awan” atau ruangan virtual.
Dalam jurnal “Cloud Computing: Komputasi Awan”, Herwin Anggeriana mengemukakan bahwa Cloud Computing merupakan tren baru di bidang komputasi terdistribusi di mana berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi dan layanan berbasis Service Oriented Architecture (SOA) di jaringan internet.
Dengan menggunakan Cloud Computing, Anda bisa mengakses data atau program di mana saja, kapan saja, dan dengan perangkat apapun.
K. Chandrasekara - 2018
Sederhananya, cloud computing memiliki fungsi untuk menyimpan data, mengakses data, dan menjalankan aplikasi melalui jaringan internet dari mana saja. Kita bisa mengakses layanan cloud dari berbagai perangkat, seperti PC, laptop, hingga smartphone secara real-time. Hal ini tentu saja memudahkan para content creator dalam menghasilkan sebuah karya, baik karya individu atau karya yang dihasilkan bersama tim.
Salah satu fungsi cloud computing adalah sebagai sarana akses dan penyimpanan data secara remote (jarak jauh). Sebagian pengguna internet tentu saja sudah familiar dengan layanan tersebut, kan? Biasanya, layanan ini lebih dikenal sebagai “cloud storage“. Lantas akan muncul pertanyaan, apakah cloud computing hanya sebatas cloud storage?
Jawabannya, tentu saja tidak. Karena cloud computing memiliki beragam jenis dan manfaat lebih luas terutama dalam hal content creation atau pembuatan konten. Untuk lebih jelasnya, yuk simak beberapa poin manfaat cloud computing di bawah ini!
Nah, apakah teman-teman sudah memiliki gambaran bagaimana teknologi cloud atau cloud computing dapat membantu dalam content creation? Untuk menambah pemahaman lebih dalam lagi, berikut aku ceritakan beberapa pengalamanku menggunakan cloud computing dalam pembuatan berbagai konten.
Sebagai freelancer dan content creator, tentunya setiap hari aku dituntut untuk menghasilkan berbagai konten. Mulai dari konten yang ringan seperti post media sosial, menulis artikel hingga konten yang memerlukan proses panjang seperti pembuatan video.
Dengan hadirnya beragam pilihan aplikasi berbasis web/cloud, rasanya membuat konten menjadi lebih mudah. Misalnya, dalam pengolahan gambar, aku sering menggunakan aplikasi remove.bg. Aplikasi ini aku gunakan untuk menghilangkan background foto produk yang akan disisipkan pada artikel. Aku memilih aplikasi cloud ini karena kemudahan dan prosesnya yang cepat.
Penggunaannya pun terbilang cukup mudah. Kita tinggal upload foto atau copy paste link gambar, lalu secara otomatis dalam hitungan detik background foto pun akan langsung terhapus. Setelah itu, aku cukup men-download file-nya, deh. Simpel dan mudah banget, kan? Aku tidak perlu meng-install aplikasi dan repot-repot menghapus background secara manual.
Menurutku, dari segi kualitas hasil gambarnya pun cukup bagus. Terlebih, saat ini sudah hadir teknologi AI yang dapat mengenali beberapa objek secara presisi. Misalnya, objek orang, produk, hewan, dan sebagainya bisa terdeteksi dengan sempurna.
Selain remove.bg, ada juga aplikasi pengolahan gambar berbasis cloud yang lebih lengkap yaitu Photopea. Aplikasi ini bisa menjadi opsi jika menginginkan fitur yang lebih lengkap layaknya aplikasi desktop Adobe Photoshop. Sama halnya dengan aplikasi remove.bg, penggunaan Photopea juga tergolong mudah karena hanya berbekal koneksi internet dan browser. Jadi, kita tidak perlu khawatir dengan masalah kompatibilitas perangkat yang kita gunakan.
Nah, untuk urusan konten desain grafis, aku biasa menggunakan aplikasi sejuta umat. Ada yang bisa menebak? Yap! Aku menggunakan aplikasi Canva dalam membuat visual grafis artikel dan media sosial. Bagiku, hal paling wah dari aplikasi cloud ini adalah terdapat berbagai template grafis yang modern dan kekinian. Jadi, aku tidak perlu repot lagi membuat desain grafis dari nol. Cukup menggunakan template yang tersedia dan menyesuaikannya dengan kebutuhan, desain grafis sudah siap digunakan untuk mendukung berbagai kontenku. Selain itu, kita juga bisa membuat dan membagikan desain milik sendiri ke orang lain, lho.
Sebenarnya, masih ada banyak pilihan aplikasi berbasis web/cloud yang dapat digunakan untuk mendukung pembuatan konten. Saat ini banyak perusahaan yang mulai aware dan mulai mengembangkan aplikasi sejenis yang fleksibel. Seperti contohnya kita bisa mencoba aplikasi Google Workspace dan Microsoft 365 untuk pembuatan konten artikel. Selain itu, ada juga aplikasi CapCut dan InVideo yang dapat digunakan dalam pembuatan konten video. Ternyata aplikasi berbasis web/cloud ini lengkap banget, ya?
Selain aplikasi web, cloud computing juga memiliki manfaat yang tidak kalah penting dalam content creation, yaitu online collaboration. Dengan online collaboration, pembuatan konten dapat dilakukan bersama-sama melalui jaringan internet secara real-time.
Karena sebagian besar pekerjaanku dilakukan secara remote, maka sudah bukan hal asing lagi melakukan online collaboration dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, aku menggunakan Google Sheet dan Google Doc untuk menunjang pekerjaan sebagai content writer di salah satu perusahaan Jepang.
Tim kami menggunakan aplikasi cloud untuk menunjang workflow yang sistematis dan terarah. Misalnya, untuk menentukan list artikel yang harus dikerjakan, untuk booking artikel, untuk koordinasi antar tim, hingga untuk submit artikel. Semua proses dilakukan secara sistematis dalam satu database di mana semua anggota tim dapat mengakses, memperbarui, dan mengirim data secara serentak.
Beberapa aplikasi cloud yang aku sebutkan di atas seperti Canva juga mendukung fitur online collaboration. Bagiku, fitur ini sangat berguna untuk membuat konten grafis. Aku pernah mendapatkan klien dari California untuk memproduksi desain grafis media sosialnya.
Jujur, dengan fitur online collaboration Canva, aku sangat terbantu dalam hal diskusi dan kolaborasi bersama tim atau klien. Hal ini karena kami bisa menuangkan ide-ide di lembar kerja Canva dan bisa langsung mendapatkan feedback berupa komentar, contoh desain yang klien inginkan, hingga penggantian warna yang bisa dilakukan oleh tim. Dengan begitu, aku dan tim tidak perlu meng-upload dan mengunduh desain berkali-kali untuk direvisi.
Selain Canva, aku juga menggunakan Adobe Illustrator CC untuk keperluan desain yang lebih kompleks. Aplikasi desktop ini telah mengadaptasi teknologi cloud dalam penggunaannya, lho. Meski belum memiliki fitur online collaboration secara real-time, aku dapat membagikan desain preview ke klien berupa link. Nah, nantinya klien dapat mengunjungi link tersebut untuk memberikan feedback.
Btw, online collaboration juga bisa dilakukan antar perangkat. Baru-baru ini aku mencoba fitur ini bersama temanku, Azis. Dia memintaku untuk menyusun narasi video lomba yang diselenggarakan oleh IndiHome Borneo. Karena dia meminta tolong mepet deadline, kami tidak bisa bertemu untuk membahas narasi yang akan dibuat. Akhirnya, kami memutuskan untuk berkolaborasi melalui salah satu teknologi cloud yaitu remote desktop.
Penggunaan remote desktop ini memungkinkanku berdiskusi dan mengerjakan project langsung di komputer milik Azis dari jarak jauh. Aku bisa dengan mudah membuat narasi sambil memutar video yang dibuat oleh Azis. Kami juga dapat melakukan voice call untuk bertukar pendapat dan berdiskusi selama pengerjaan.
Dengan pemanfaatan teknologi ini, project video pun dapat diselesaikan dengan mudah, efisien, dan tepat waktu. Tanpa adanya remote desktop, aku yakin akan membutuhkan waktu lebih lama karena harus mengirimkan preview video beberapa kali.
Syukurnya, hasil kerja kolaborasi kami dalam pembuatan video competition membuahkan hasil. Tak disangka-sangka video yang kami kebut mendapatkan juara 3. Tentunya hal ini berkat penggunaan dan pemanfaatan teknologi cloud dalam pembuatan konten.
Teknologi cloud tidak hanya sebatas pada aplikasi web saja, lho. Bila teman-teman lebih prefer menggunakan aplikasi desktop dalam pembuatan konten, tentu saja masih bisa mencicipi cloud computing. Kita bisa menggunakan cloud virtual machine sebagai opsi alternatif.
Cloud virtual machine memungkinkan pengguna menggunakan komputer virtual layaknya komputer fisik yang dijalankan di dalam jaringan internet atau berbasis cloud. Menurutku, cloud virtual machine sangat fleksibel karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Kita bisa memilihnya berdasarkan kebutuhan spesifikasi komputer yang diinginkan. Misalnya, jenis prosesor, memory, kapasitas penyimpanan, hingga bandwidth internet.
Beberapa hari yang lalu aku sempat menyewa sebuah cloud virtual machine untuk pembuatan video menggunakan Adobe After Effect CC. Alasanku menyewa virtual machine dikarenakan perangkat yang aku miliki belum mampu untuk membuat video dengan efek visual yang lebih kompleks dan berat.
Untungnya dengan menyewa virtual machine, aku bisa mencicipi komputer dengan spesifikasi yang bisa dibilang lumayan powerful. Aku memilih spesifikasi perangkat dengan prosesor 8 core dan memory 64 GB. Bagiku, spesifikasi ini sudah lebih dari cukup untuk keperluan desain 3D dan render visual effect.
Buat pemula seperti aku tidak perlu khawatir kebingungan atau kesusahan untuk menggunakan cloud virtual machine karena penggunaannya terbilang cukup mudah. Kita tidak perlu mempelajari user interface atau aplikasi baru lagi karena dari segi penggunaan dan tampilan sama dengan komputer yang biasa kita gunakan.
Hal yang paling aku suka dari cloud virtual machine adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Aku bisa mengakses komputer virtualku dari perangkat mana pun, di mana pun, dan kapan pun. Bisa dari laptop, tablet, bahkan smartphone asalkan terhubung dengan internet stabil. Jadi, aku bisa membuat konten dan monitoring kerjaan sambil rebahan. Cloud virtual machine juga akan tetap bekerja selama 24 jam nonstop meski aku tidak mengontrolnya. Dengan begitu, aku bisa me-render project tanpa harus selalu mengawasinya.
Kemudahan dan fleksibilitas teknologi cloud computing tidak akan bisa kita nikmati bila tidak ada dukungan Internet Provider. Pasalnya, teknologi ini berbasis internet yang memerlukan konektivitas stabil. Telkom Indonesia hadir untuk mendukung berbagai kebutuhan content creator melalui jaringan internet IndiHome.
Kini, kendala-kendala content creator terkait keterbatasan perangkat yang tidak dimiliki bisa teratasi dengan pemanfaatan internet termasuk penggunaan cloud computing. Tidak ada lagi kendala seperti RAM atau prosesor yang tidak mumpuni untuk menjalankan aplikasi demi menghasilkan sebuah konten. Saat ini, hanya ada pilihan “mau atau tidak” untuk turut berkontribusi menghasilkan konten-konten positif demi membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Siapa saja bisa menghasilkan sebuah karya tanpa kendala karena beruntungnya IndiHome menawarkan paket internet dengan harga yang super terjangkau. Bahkan, kita bisa memilih paket internet berdasarkan kebutuhan kita, mulai dari Paket 1P Rp280.000/bulan dengan kecepatan internet 30 Mbps. Meskipun harga paketnya hanya 200ribuan, paket internet ini bisa digunakan untuk 5 hingga 7 perangkat sekaligus, lho.
Nah, jika kita sedang banyak project dan membutuhkan kecepatan internet maksimal, kita bisa menggunakan layanan add-on Speed on Demand. Jadi, kita bisa menyesuaikan kecepatan internet sementara agar internet bisa ngebut hingga 100 Mbps. Untuk paket Speed on Demand ini tersedia kecepatan internet mulai dari 20 Mbps hingga 100 Mbps dengan masa berlaku 3 hingga 7 hari. Harga add-on Speed on Demand juga cukup terjangkau mulai dari Rp75 ribu saja.
Selain Speed on Demand, ada juga add-on Upload Booster. Menurutku, Add-on ini cocok untuk content creator yang sering meng-upload content ke internet. Dengan Upload Booster, upload konten ke sosial media, platform video, cloud storage, dan sebagainya makin sat-set dong! Terdapat banyak pilihan penambahan kecepatan dari 5 Mbps hingga 150 Mbps dengan masa berlaku 1 hingga 7 hari. Harganya pun terbilang sangat terjangkau mulai dari Rp11 ribu saja.
Produk IndiHome dari Telkom Indonesia tidak hanya sebatas layanan internet saja. IndiHome juga memiliki beragam layanan sebagai wujud dukungan untuk content creator, seperti add-on Cloud Storage. Kita bisa memanfaatkan layanan dari Internet Provider IndiHome ini untuk menyimpan konten hasil karya sebagai arsip atau sebagai media berbagi. Kita bisa memilih kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan mulai dari 50 GB hingga 300 GB. Untuk harganya mulai dari Rp16 ribu/bulan saja, lho.
Cloud computing memungkinkan kita memanggil "awan" dan berbagi "hujan" yang sama.
Ella Fitria
Yuk, sudah saatnya kita memanfaatkan internet semaksimal mungkin untuk menghasilkan berbagai konten menarik dan bermanfaat. Karena saat ini membuat konten lebih mudah berkat adanya teknologi cloud dan luasnya jaringan internet IndiHome. Kita bisa berbagi dan berkolaborasi membuat konten positif untuk masa depan internet yang lebih baik. Tidak ada lagi sekat, keterbatasan, dan kesendirian. Karena dengan adanya cloud computing memungkinkan kita memanggil “awan” dan berbagi “hujan” yang sama.
Sumber:
Pengalaman pribadi
https://indihome.co.id/paket/daftar
https://indihome.co.id/addon/cloudstorage-https://indihome.co.id/addon/speedondemand
https://indihome.co.id/addon/uploadbooster-https://linktr.ee/creator-report/static/Linktree-CreatorReport-2022-02f3aa05a27be6fecb3537b13d5ec9de.pdf
https://medium.com/@HeathEvans/content-is-king-essay-by-bill-gates-1996-df74552f80d9-https://s23.q4cdn.com/979560357/files/Adobe-%27Future-of-Creativity%27-Study_Creators-in-the-Creator-Economy.pdf
https://www.goldmansachs.com/intelligence/pages/the-creator-economy-could-approach-half-a-trillion-dollars-by-2027.html
https://www.jurnal.id/id/blog/cloud-computing-cari-tahu-definisi-dan-sejarah-kehadirannya/-https://www.tencentcloud.com/products/cvm
https://cloud.google.com/learn/advantages-of-cloud-computing
https://www.guru99.com/advantages-disadvantages-cloud-computing.html
Mbakk.. ku dah lama gak main kesini. Pas join, konsep dan kontennya luar biasa.
Keren banget konsep blog dan isinya yang padat. Congratz
wah baru tahu aku ada yang namanya virtual machine. jadi ini semacam bisa makai komputer dengan spek tinggi gitu tapi pakai komputer kita ya? keren banget yaa lumayan membantu kalau misal komputer yang ada speknya belum memadai dan tentunya diperlukan internet yang stabil ya untuk mengakses virtual machine ini
Juara ini mah. Memang IndiHome tiada duanya. Konten kreator harus sat set so cuan pun bis diraih
Cloud computing ini memang sangat membantu sih karen terbilang fleksibel. Jadi lebih memudahkan dalam pengaksesannya. Aku liat-liat sih ini bakal jadi tren yang bakal banyak digunakan sekarang atau pun di masa depan
Wah, kangeeeen baca blog Mbak Ella. Apa kabar Mbak Ella?
Cloud computing memang bermanfaat banget buat para konten kreator ya. Apalagi bikin kita makin fleksibel, kreatif, dan pastinya praktis banget bisa diakses di mana pun dan kapan pun.
selalu komplit nih pemaparan di blog ini… bener banget, sekarang memang perlu sat set… apalagi untuk konten kreator. internet dan cloud computing akan lebih memudahkan untuk akses data-data yang dibutuhkan dalam membuat konten
Wiii cakep beut blognya Mba. Motivasi banget buat jadi content writer atau content creator yang wahid. Inspiratif , tapi emang bener sih, dukungan internet super cepat juga jadi kuncinya.
Keren banget, Mbak…sudah lama nggak main ke sini. Makin kece blognya dan juga postingannya. BTW, zaman sekarang semua hal memang selalu berhubungan dengan internet. Untungnya ada Indihome, ya. Sangat membantu pekerjaan saya juga sebagai konten kreator. Makin senang karena Indihome punya banyak layanan lainnya selain internet. Kece, sih ini.
Aku juga seneng banget jadi konten kreator mba, hihi apalagi kalo berkarya dapat cuan. Untung sekarang internet makin maju ya jadi kita bisa saling berbagi